ALASAN Warga Bogor Malas Pergi Ke Puncak?
Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor sudah sejak lama terkenal dengan
berbagai keindahan alamnya. Didukung oleh kesejukan hawa pegunungan yang
dapat membuat pengunjung bisa merasakan segarnya udara, membuatnya
menjadi kawasan wisata yang sangat diminati di Bogor.
Meskipun demikian, tahukah Anda bahwa warga Bogor malas pergi ke Puncak?
Betul. Tidak mengada-ada. Mayoritas warga Bogor akan menjawab dengan
“Malas Ah” kalau diajak pergi ke kawasan yang terletak di antara Cianjur
dan Bogor ini.
Masalahnya bukan terletak pada tempat itu sendiri. Sebagian besar
warga Bogor mengakui bahwa Puncak masih merupakan lokasi yang mereka
ingin kunjungi untuk berlibur. Berbagai tempat yang ada di sekitarnya
masih memberikan daya tarik yang kuat bahkan bagi warga Bogor sendiri.
Meskipun demikian, kesemua daya tarik tersebut tidak mampu merubah warga Bogor menjadi tidak malas pergi ke Puncak.
Alasannya ternyata sederhana sekali. Kemacetan!
Ya, memang hanya itu alasan yang menghambat warga Bogor untuk
berkunjung ke kawasan ini. Kalau tidak sangat terpaksa dan sudah
dijadwalkan, mayoritas akan memilih untuk tidak pergi kesana. Bahkan
bila warga Bogor yang hendak menuju Bandung sering memilih untuk
melewati rute Jagorawi-Cipularang daripada harus melewati jalur Puncak.
Hal
ini semua karena waktu tempuh bila melalui jalur ini bisa sangat lama
dan mengesalkan. Antrian panjang kendaraan seperti tidak ada putusnya.
Bahkan deretan mobil yang tak bisa bergerak lebih dari 2 kilometer
perjam bisa ditemukan jauh sebelum memasuki kawasan tersebut.
Kejadian ini merupakan sesuatu yang rutin terjadi setiap hari Sabtu,
Minggu atau Libur.
Apalagi ketika ada akhir pekan panjang. Antrian
kendaraan yang menuju ke arah Puncak bisa mencapai lebih dari 10
kilometer.
Kemacetan sudah bisa mulai dirasakan sejak mendekati Pintu Keluar Tol
Jagorawi di Ciawi. Kecepatan kendaraan di kala itu biasanya jarang
melebihi 2 kilometer perjam. Antrian bahkan bisa ditemukan di pagi hari
hingga malam hari.
Mayoritas kendaraan yang menuju ke kawasan Puncak akan memiliki Nomor Polisi Jakarta. Sesuatu yang menunjukkan kepopuleran kawasan ini di ibukota tersebut.
Meskipun demikian, bila pada hari biasa, jalur ke arah kawasan ini
lebih menyenangkan karena lancar. Tidak akan ditemukan antrian kendaraan
menunggu giliran menuju ke arah Puncak.
——-
Walaupun,
saya sudah mengetahui karakter berbagai jalur menuju ke kawasan Puncak,
hari ini saya dan keluarga mencoba untuk menuju ke kawasan Puncak.
Sekedar untuk berlibur dan mencari suasana baru.
Sayangnya, niat tersebut tidak kesampaian. Pada akhirnya, kendaraan
yang kami tumpangi kami belokkan kembali mengarah ke kota Bogor. Padahal
lebih dari 1 1/2 jam sudah dihabiskan di dalam jalan Tol Jagorawi
mengarah ke Ciawi.
Dengan antrian yang sudah melebihi 3 kilometer tersebut, sudah bisa
terbayangkan waktu yang akan dibutuhkan untuk mencapai lokasi. Padahal
ini adalah H+2 Lebaran 2015 dimana sebagian besar warga Jakarta masih
berada di kampung halaman.
Rupanya, warga Jakarta yang tersisa masih sangat banyak dan
berpikiran sama untuk berlibur di Puncak. Hasilnya, jebakan kemacetan
nan panjang, yang bukan hanya menguras tenaga, waktu dan biaya.
Itulah yang membuat warga Bogor malas pergi ke puncak.
Apakah akan seterusnya? Mungkin tidak, Warga Bogor tidak akan pernah
malas pergi ke Puncak seterusnya. Daya tarik kawasan ini masih sangat
kuat.
Yang perlu kami lakukan hanya menjadwal ulang rencana. Mengambil cuti
pada hari biasa dan bukan hari libur adalah cara terbaik untuk
menikmati kawasan Puncak. Hanya, kalau diajak pergi kesana pada Sabtu
atau Minggu, atau hari libur, Anda akan selalu mendengar jawaban yang
hampir sama “Malas Ah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar